data profil laptop termurah

MERK DAN TYPE 30 LAPTOP TERMURAH
HARGA (Rp)
DIFF (Rp)
Axioo Pico PJM A318
1.700.000
(same)
Intel Atom N435 1.33Ghz, 1GB DDR3, 8GB USB, No Optical Drive, 10inch WSVGA, Camera, Wifi, No Modem, No Bluetooth, Non 3G, Card Reader, Non OS
Axioo Pico PJM A318
1.700.000
(same)
Intel Atom N435 1.33Ghz, 1GB DDR3, 8GB USB, No Optical Drive, 10inch WSVGA, Camera, Wifi, No Modem, No Bluetooth, Non 3G, Card Reader, Non OS
Advan P1N-46120S
1.900.000
(same)
Intel Atom N455 1.66Ghz, 1GB (1 Slot RAM), 200GB, 10inch WXGA, Intel GMA, No Optical Drive, Wifi, Camera, Card Reader, Non OS
Forsa 3120N
1.900.000
(same)
Intel Atom N450 - 1.66 GHz, Intel NM10, 1GB DDR2, 160GB SATA, Card Reader (CR), No DVDRW, 10inch WSVGA
Zyrex Sky NB1201
1.900.000
(same)
Intel Atom N270 1.6Ghz, 1GB DDR2, 160GB, Card Reader, Wifi, 10inch WSVGA, Camera, No Optical Drive, Non OS
Advan P1N-46120S
1.900.000
(same)
Intel Atom N455 1.66Ghz, 1GB (1 Slot RAM), 200GB, 10inch WXGA, Intel GMA, No Optical Drive, Wifi, Camera, Card Reader, Non OS
Forsa 3120N
1.900.000
(same)
Intel Atom N450 - 1.66 GHz, Intel NM10, 1GB DDR2, 160GB SATA, Card Reader (CR), No DVDRW, 10inch WSVGA
Zyrex Sky NB1201
1.900.000
(same)
Intel Atom N270 1.6Ghz, 1GB DDR2, 160GB, Card Reader, Wifi, 10inch WSVGA, Camera, No Optical Drive, Non OS
Advan P1N-46132
2.000.000
(same)
Intel Atom N455 1.66Ghz, 1GB (1 Slot RAM), 320GB, 10inch WXGA, Intel GMA, No Optical Drive, Wifi, Camera, Card Reader, Non OS
Aedupac Phoenix VA-510
2.000.000
(same)
Intel Atom N550 1.5Ghz, 1GB DDR3, 320GB, 10inch WSVGA, No Optical Drive, Wifi, Card Reader, Camera, Intel GMA, Non OS, Batt 3 cell
Advan P1N-46132
2.000.000
(same)
Intel Atom N455 1.66Ghz, 1GB (1 Slot RAM), 320GB, 10inch WXGA, Intel GMA, No Optical Drive, Wifi, Camera, Card Reader, Non OS
Aedupac Phoenix VA-510
2.000.000
(same)
Intel Atom N550 1.5Ghz, 1GB DDR3, 320GB, 10inch WSVGA, No Optical Drive, Wifi, Card Reader, Camera, Intel GMA, Non OS, Batt 3 cell
Advan P3N-51125
2.100.000
(same)
Intel Atom D510 1.66Ghz, 1GB (1 Slot RAM), 250GB, 13.3inch WXGA, Intel GMA, No Optical Drive, Wifi, Camera, Card Reader, Non OS
Axioo Pico PJM 715
2.100.000
(same)
Atom N455, 1GB DDR3, 250GB HDD, NIC, WiFi, VGA Intel GMA3150 256MB (shared), Camera, 10.1inch WSVGA, Non OS
Zyrex Sky EP1210
2.100.000
(same)
Intel Atom N455 1.66Ghz, 1GB DDR3, 250GB, Card Reader, Wifi, Bluetooth, 10inch WSVGA, Camera, No Optical Drive, Non OS
Advan P3N-51125
2.100.000
(same)
Intel Atom D510 1.66Ghz, 1GB (1 Slot RAM), 250GB, 13.3inch WXGA, Intel GMA, No Optical Drive, Wifi, Camera, Card Reader, Non OS
Axioo Pico PJM 715
2.100.000
(same)
Atom N455, 1GB DDR3, 250GB HDD, NIC, WiFi, VGA Intel GMA3150 256MB (shared), Camera, 10.1inch WSVGA, Non OS
Zyrex Sky EP1210
2.100.000
(same)
Intel Atom N455 1.66Ghz, 1GB DDR3, 250GB, Card Reader, Wifi, Bluetooth, 10inch WSVGA, Camera, No Optical Drive, Non OS
Axioo Pico PJM 722
2.200.000
(same)
Atom Dual Core N570 (1.5 Ghz), 2GB DDR3, 320GB HDD, Wifi, Webcam, HDMI, Non OS
Fujitsu LifeBook MH330
2.200.000
(same)
Atom N455, 1GB DDR3, 250GB HDD, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA 4500 (shared), Camera, 10.1inch, WSVGA, Meego
MSI U135DX
2.200.000
(same)
Intel Atom N455 Processor 1.66GHz, 1GB DDR3, 160GB HDD, 10inch WSVGA, Intel GMA 3150, Wifi, Webcam, Chiclet Keyboard, Non OS
Zyrex Sky LM1211
2.200.000
(same)
Atom N550, 1GB DDR3, 250GB HDD, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA 3150, Camera, 10.1inch WSVGA, Win7 Starter
Zyrex Sky LM1215
2.200.000
(same)
Intel Atom N570 1.66Ghz, 1GB DDR3, 320GB, Card Reader, Wifi, 10inch WSVGA, Camera, No Optical Drive, Non OS
Axioo Pico PJM 722
2.200.000
(same)
Atom Dual Core N570 (1.5 Ghz), 2GB DDR3, 320GB HDD, Wifi, Webcam, HDMI, Non OS
Fujitsu LifeBook MH330
2.200.000
(same)
Atom N455, 1GB DDR3, 250GB HDD, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA 4500 (shared), Camera, 10.1inch, WSVGA, Meego
MSI U135DX
2.200.000
(same)
Intel Atom N455 Processor 1.66GHz, 1GB DDR3, 160GB HDD, 10inch WSVGA, Intel GMA 3150, Wifi, Webcam, Chiclet Keyboard, Non OS
Zyrex Sky LM1211
2.200.000
(same)
Atom N550, 1GB DDR3, 250GB HDD, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA 3150, Camera, 10.1inch WSVGA, Win7 Starter
Zyrex Sky LM1215
2.200.000
(same)
Intel Atom N570 1.66Ghz, 1GB DDR3, 320GB, Card Reader, Wifi, 10inch WSVGA, Camera, No Optical Drive, Non OS
Asus Eee PC X101H
2.300.000
(same)
Atom N435, 1GB DDR3, 320GB HDD, NIC, WiFi, VGA Intel GMA 3150, Camera, 10.1inch WSVGA, MeeGo
Axioo Pico CJW.D612
2.300.000
(same)
Intel Atom N2600 1.66Ghz, 1GB DDR3, 250GB, No Optical Drive, 10inch WSVGA, Camera, Wifi, No Modem, No Bluetooth, Non 3G, Card Reader, Non OS, Batt 3 cell

Tugas B. indonesia "Empat Musim CInta"

Dengan langkah gontai dan berat, Andien harus kembali lagi ke tempat kelahirannya. Permohonan sahabatnya, Ary, yang mampu membawanya kembali. Sejuta kenangan tentang peristiwa tiga tahun silam berkelebat hebat dalam benak dan pikirannya.

Tiga tahun lalu, Ray—mantan kekasih Andien—memintanya untuk pergi dari sisinya. Setelah apa yang mereka lalui bersama, tanpa kejelasan Ray memutuskan hubungan itu.

Sekarang di sinilah Andien berada. Di tempat yang sebenarnya tidak ingin ia datangi lagi. Namun, apa yang diceritakan Ary sekali lagi membuatnya sakit. Andien baru mengetahui bahwa Ray menginginkan dirinya pergi hanya karena ia sakit. Saat ini, Ray sudah tiada untuk selamanya.

Ucapan Ary masih saja terngiang dalam ingatannya. Segala kepedihan dan kehilangan yang Andien rasakan untuk kedua kalinya ini melangkahkan kakinya ke sebuah pantai, tempat dimana dulu dia dan Ray sering kunjungi.

Semua seolah berputar kembali layaknya cerita film. Semua menjelma menjadi rangkaian kenangan penuh makna hingga akhirnya memunculkan satu kerinduan yang teramat dalam hanya kepadanya.

Sepotong Senja, itulah judul penggalan kisah di atas. Andi F. Yahya—penulis kisah itu—menceritakan kisah Andien dan Ray dengan begitu singkat, namun mengena di hati. Alur ceritanya membuat kita menjadi terharu saat membacanya.

Cinta memang mampu memberikan kita banyak efek. Bahagia, sedih, kecewa, marah, dan sebagainya. Cerita tentang cinta begitu banyak menginspirasi kita. Begitu pula dengan buku Empat Musim Cinta yang diterbitkan oleh GagasMedia. Buku ini bercerita tentang mereka yang merasakan cinta. Sejumlah penulis ternama, seperti Adhitya Mulya, Andi F. Yahya, Okke ‘Sepatumerah’, Hotma Juniarti, Andi Fauziah Yahya, Rizky Pandu Permana, S.A.Z Al-Fansyour, dan Veronika Kusuma Wijayanti menuangkan kisahnya akan cinta dalam buku ini.

Berbagai macam efek bisa kamu rasakan saat membaca buku ini. Mengharukan, mendebarkan, mengejutkan, dan menyenangkan. Begitulah cinta, mampu membuat semua orang terlena karenanya.

IPS 4 Tugas Sosiologi Tentang Lembaga

  1. Pengertian Lembaga Sosial
Pengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial [2]. Hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat.[3]. Ada pendapat lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. [3]. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.[3]
Istilah lain yang digunakan adalah bangunan sosial yang diambil dari bahasa Jerman sozialegebilde dimana menggambarkan dan susunan institusi tersebut. [4].

2.    Perkembangan Lembaga Sosial
Terbentuknya lembaga sosial bermula dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto lembaga sosial tumbuh karena manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan.[5] Untuk mendapatkan keteraturan hidup bersama dirumuskan norma-norma dalam masyarakat sebagai paduan bertingkah laku.
Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut dibuat secara sadar. Contoh:
Dahulu di dalam jual beli, seorang perantara tidak harus diberi bagian dari keuntungan. Akan tetapi, lama-kelamaan terjadi kebiasaan bahwa perantara tersebut harus mendapat bagiannya, di mana sekaligus ditetapkan siapa yang menanggung itu, yaitu pembeli ataukah penjual.
Sejumlah norma-norma ini kemudian disebut sebagai lembaga sosial. [5] Namun, tidak semua norma-norma yang ada dalam masyarakat merupakan lembaga sosial karena untuk menjadi sebuah lembaga sosial sekumpulan norma mengalami proses yang panjang. [6]
Menurut Robert M.Z. Lawang proses tersebut dinamakan pelembagaan atau institutionalized, yaitu proses bagaimana suatu perilaku menjadi berpola atau bagaimana suatu pola perilaku yang mapan itu terjadi.[6] Dengan kata lain, pelembagaan adalah suatu proses berjalan dan terujinya sebuah kebiasaan dalam masyarakat menjadi institusi/ lembaga yang akhirnya harus menjadi paduan dalam kehidupan bersama.[6]

3.    Syarat Norma Terlembaga
Menurut H.M. Johnson suatu norma terlembaga (institutionalized) apabila memenuhi tiga syarat sebagai berikut[7]:
1.    Sebagian besar anggota masyarakat atau sistem sosial menerima norma tersebut.
2.    Norma tersebut menjiwai seluruh warga dalam sistem sosial tersebut.
3.    Norma tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat.
Dikenal empat tingkatan norma dalam proses pelembagaan[7], pertama cara (usage) yang menunjuk pada suatu perbuatan. Kedua, kemudian cara bertingkah laku berlanjut dilakukan sehingga menjadi suatu kebiasaan (folkways), yaitu perbuatan yang selalu diulang dalam setiap usaha mencapai tujuan tertentu. Ketiga, apabila kebiasaan itu kemudian diterima sebagai patokan atau norma pengatur kelakuan bertindak, maka di dalamnya sudah terdapat unsur pengawasan dan jika terjadi penyimpangan, pelakunya akan dikenakan sanksi. Keempat, tata kelakuan yang semakin kuat mencerminkan kekuatan pola kelakuan masyarakat yang mengikat para anggotanya. Tata kelakuan semacam ini disebut adat istiadat (custom). Bagi anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat, maka ia akan mendapat sanksi yang lebih keras. Contoh, di Lampung suatu keaiban atau pantangan, apabila seorang gadis sengaja mendatangi pria idamannya karena rindu yang tidak tertahan, akibatnya ia dapat dikucilkan dari hubungan bujang-gadis karena dianggap tidak suci.
Keberhasilan proses institusinalisasi dalam masyarakat dilihat jika norma-norma kemasyarakatan tidak hanya menjadi terlembaga dalam masyarakat, akan tetapi menjadi terpatri dalam diri secara sukarela (internalized) dimana masyarakat dengan sendirinya ingin berkelakuan sejalan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat..[7]
Lembaga sosial umumnya didirikan berdasarkan nilai dan norma dalam masyarakat, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang isebut norma sosial yang membatasi perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya lembaga sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses penerapan ke dalam institusi atau institutionalization menghasilkan lembaga sosial [8].

4.    Ciri dan Karakter
Meskipun lembaga sosial merupakan suatu konsep yang abstrak, ia memiliki sejumlah ciri dan karakter yang dapat dikenali.
Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul "Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial" (General Features of Social Institution) menguraikan sebagai berikut[5]:

1.    Lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas masyarakat dan hasil-hasilnya. Ia terdiri atas kebiasaan-kebiasaan, tata kelakukan, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang tergabung dalam suatu unit yang fungsional.
2.    Lembaga sosial juga dicirikan oleh suatu tingkat kekekalan tertentu. Oleh karena lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang berkisar pada kebutuhan pokok, maka sudah sewajarnya apabila terus dipelihara dan dibakukan.
3.    Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. Lembaga pendidikan sudah pasti memiliki beberapa tujuan, demikian juga lembaga perkawinan, perbankan, agama, dan lain- lain.
4.    Terdapat alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga sosial. Misalnya, rumah untuk lembaga keluarga serta masjid, gereja, pura, dan wihara untuk lembaga agama.
5.    Lembaga sosial biasanya juga ditandai oleh lambang-lambang atau simbol-simbol tertentu. Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambar tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Misalnya, cincin kawin untuk lembaga perkawinan, bendera dan lagu kebangsaan untuk negara, serta seragam sekolah dan badge (lencana) untuk sekolah.
6.    Lembaga sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang merumuskan tujuan, tata tertib, dan lain-lain. Sebagai contoh, izin kawin dan hukum perkawinan untuk lembaga perkawinan.

Sedangkan seorang ahli sosial yang bernama John Conen ikut pula mengemukakan karakteristik dari lembaga sosial. [1] Menurutnya terdapat sembilan ciri khas (karakteristik) lembaga sosial sebagai berikut.
1.    Setiap lembaga sosial bertujuan memenuhi kebutuhan khusus masyarakat.
2.    Setiap lembaga sosial mempunyai nilai pokok yang bersumber dari anggotanya.
3.    Dalam lembaga sosial ada pola-pola perilaku permanen menjadi bagian tradisi kebudayaan yang ada dan ini disadari anggotanya.
4.    Ada saling ketergantungan antarlembaga sosial di masyarakat, perubahan lembaga sosial satu berakibat pada perubahan lembaga sosial yang lain.
5.    Meskipun antarlembaga sosial saling bergantung, masing-masing lembaga sosial disusun dan di- organisasi secara sempurna di sekitar rangkaian pola, norma, nilai, dan perilaku yang diharapkan.
6.    Ide-ide lembaga sosial pada umumnya diterima oleh mayoritas anggota masyarakat, terlepas dari turut tidaknya mereka berpartisipasi.
7.    Suatu lembaga sosial mempunyai bentuk tata krama perilaku.
8.    Setiap lembaga sosial mempunyai simbol-simbol kebudayaan tertentu.
9.    Suatu lembaga sosial mempunyai ideologi sebagai dasar atau orientasi kelompoknya.

5.    Syarat Lembaga Sosial
Menurut Koentjaraningrat aktivitas manusia atau aktivitas kemasyarakatan untuk menjadi lembaga sosial harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Persyaratan tersebut antara lain[3] :
1.    Suatu tata kelakuan yang baku, yang bisa berupa norma-norma dan adat istiadat yang hidup dalam ingatan maupun tertulis.
2.    Kelompok-kelompok manusia yang menjalankan aktivitas bersama dan saling berhubungan menurut sistem norma-norma tersebut.
3.    Suatu pusat aktivitas yang bertujuan memenuhi kompleks- kompleks kebutuhan tertentu, yang disadari dan dipahami oleh kelompok-kelompok yang bersangkutan.
4.    Mempunyai perlengkapan dan peralatan.
5.    Sistem aktivitas itu dibiasakan atau disadarkan kepada kelompok- kelompok yang bersangkutan dalam suatu masyarakat untuk kurun waktu yang lama.

6.    Fungsi Lembaga Sosial
•    Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial memiliki fungsi sebagai berikut:
1.    Memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah yang muncul atau berkembang di lingkungan masyarakat, termasuk yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan.
2.    Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan
3.    Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap anggota-anggotanya.[6]
•    Menurut Horton dan Hunt, fungsi lembaga sosial adalah:
1.    Fungsi Manifes atau fungsi nyata yaitu fungsi lembaga yang disadari dan di akui oleh seluruh masyarakat
2.    Fungsi Laten atau fungsi terselubung yaitu fungsi lembaga sosial yang tidak disadari atau bahkan tidak dikehendaki atau jika di ikuti dianggap sebagai hasil sampingan dan biasanya tidak dapat diramalkan.

7.    Jenis-jenis Lembaga Sosial
Ada 8 jenis lembaga sosial, yakni :
Pranata Keluarga
Lihat pula: Keluarga
Keluarga adalah unit social yang terkecil dalam masyarakat dan juga institusi pertama yang dimasuki seorang manusia ketika dilahirkan.
Proses Terbentuknya Keluarga Pada umumnya keluarga terbentuk melalui perkawinan yang sah menurut agama, adat atau pemerintah dengan proses seperti dibawah ini :
•    Diawali dengan adanya interaksi antara pria dan wanita
•    Interaksi dilakukan berulang-ulang, lalu menjadi hubungan social yang lebih intim sehingga terjadi proses perkawinan.
•    Setelah terjadi perkawinan, terbentuklah keturunan , kemudian terbentuklah keluarga inti.
Pranata Pendidikan
Lihat pula: Pendidikan
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
•    Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
•    Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
•    Melestarikan kebudayaan.
•    Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi laten lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
•    Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
•    Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
•    Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
•    Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
•    Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
•    Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
•    Menjamin integrasi sosial.
•    Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
•    Sumber inovasi sosial.