Seorang Penipu mengaku polisi

Kepada Pembaca dimanapun berada, hati-hati terhadap penipuan dengan cara mengaku sebagai anggota Kepolisian, modusnya dengan menghubungi orang tua yang mempunyai keluarga/putra-putri yang tinggal di luar kota melalui telp rumah di saat tengah malam/menjelang waktu subuh.

Tentu komplotan tersebut melakukan aksinya dengan berbekal informasi yang akurat mengenai situasi dan kondisi calon korban beserta keluarganya. Pengalaman pahit peristiwa tersebut dialami orang tua kami yang sudah berusia lanjut (Ayah berusia 86 Th, Ibu berusia 75 Th), tinggal di Perumahan Bumi Asri Kota Kediri, hanya berdua.

Tanggal 3 oktober 2012, jam 02.30 wib Telp rumah orang tua kami berdering. Begitu telp diangkat Ayah, terdengar di seberang telp ada orang menangis, yang mengatakan kalau sekarang ada di Kantor Polisi Resor Tulungagung, setelah itu telp diambil alih seseorang yg mengaku bernama Hendrawan, berpangkat Inspektur Satu, anggota Reserse Narkoba, Polres Tulungagung. Dikatakannya kalau anak yang bernama Andika berurusan dengan polisi, karena disaat ada razia narkoba, temannya Andika kedapatan membawa narkoba.

Perlu diketahui, Andika adalah anak paling kecil dari 3 bersaudara (masih Bujangan), kerja dan kontrak di daerah Tulungagung. Jadi siapapun orang tua apalagi yang sudah berusia lanjut menerima telp dengan berita seperti itu akan kaget, lebih-lebih berita tersebut disampaikan saat orang nyenyak-nyenyaknya tidur.

Singkat cerita, Ayah kami diminta untuk mengirim uang sejumlah Rp 2 juta melalui Rekening BRI No: 0323-01-032984-59-3 antas nama: PANDAPOTAN PURBA. Selain nama itu ada nama yg lain yaitu: JHONI ANDREAS No. REK BRI 529901001307502. Selain itu juga diminta untuk mengisi pulsa Hp 200.000,- ke No: 085215920889, 085210755080, 085210755279, 082368381268 dan 082368281238 (Nomor2 tsb. masih dapat dihubungi sampai agar urusan dengan pihak Kepolisian bisa dituntaskan.

Sebetulnya sebelum melaksanakan perintah tersebut, Ayah sudah berusaha berulang kali menghubungi no HP adik kami ANDIKA, untuk konfirmasi, tapi tidak tersambung, sehingga Ayah berasumsi bahwa kejadian seperti yang dikatakan orang yang mengaku bernama HENDRAWAN benar adanya, (terdengar suara orang menangis pada awal telp diangkat, menambah keyakinan Ayah). Begitu HP adik kami bisa dihubungi sekitar jam 08.30 WIB, semua sudah terlambat. Uang tunai Rp 2 Juta dan pulsa HP senilai Rp 1 juta, total Rp 3 juta melayang.

Mudah-mudahan pengalaman ini menjadi hikmah dan pelajaran kita semua, agar selalu waspada dan hati-hati. Kejahatan selalu mengintai kita, dimana dan kapanpun tanpa melihat kondisi korban, begitu kesempatan dan peluang itu ada.


Pengirim: Hari Budi Susetia
Jl. Mojopahit 17 Kediri-64121

sumber : detik news

No comments:

Post a Comment