Dengan langkah gontai dan berat, Andien harus kembali lagi ke tempat kelahirannya. Permohonan sahabatnya, Ary, yang mampu membawanya kembali. Sejuta kenangan tentang peristiwa tiga tahun silam berkelebat hebat dalam benak dan pikirannya.
Tiga tahun lalu, Ray—mantan kekasih Andien—memintanya untuk pergi dari sisinya. Setelah apa yang mereka lalui bersama, tanpa kejelasan Ray memutuskan hubungan itu.
Sekarang di sinilah Andien berada. Di tempat yang sebenarnya tidak ingin ia datangi lagi. Namun, apa yang diceritakan Ary sekali lagi membuatnya sakit. Andien baru mengetahui bahwa Ray menginginkan dirinya pergi hanya karena ia sakit. Saat ini, Ray sudah tiada untuk selamanya.
Ucapan Ary masih saja terngiang dalam ingatannya. Segala kepedihan dan kehilangan yang Andien rasakan untuk kedua kalinya ini melangkahkan kakinya ke sebuah pantai, tempat dimana dulu dia dan Ray sering kunjungi.
Semua seolah berputar kembali layaknya cerita film. Semua menjelma menjadi rangkaian kenangan penuh makna hingga akhirnya memunculkan satu kerinduan yang teramat dalam hanya kepadanya.
Sepotong Senja, itulah judul penggalan kisah di atas. Andi F. Yahya—penulis kisah itu—menceritakan kisah Andien dan Ray dengan begitu singkat, namun mengena di hati. Alur ceritanya membuat kita menjadi terharu saat membacanya.
Cinta memang mampu memberikan kita banyak efek. Bahagia, sedih, kecewa, marah, dan sebagainya. Cerita tentang cinta begitu banyak menginspirasi kita. Begitu pula dengan buku Empat Musim Cinta yang diterbitkan oleh GagasMedia. Buku ini bercerita tentang mereka yang merasakan cinta. Sejumlah penulis ternama, seperti Adhitya Mulya, Andi F. Yahya, Okke ‘Sepatumerah’, Hotma Juniarti, Andi Fauziah Yahya, Rizky Pandu Permana, S.A.Z Al-Fansyour, dan Veronika Kusuma Wijayanti menuangkan kisahnya akan cinta dalam buku ini.
Berbagai macam efek bisa kamu rasakan saat membaca buku ini. Mengharukan, mendebarkan, mengejutkan, dan menyenangkan. Begitulah cinta, mampu membuat semua orang terlena karenanya.
Tiga tahun lalu, Ray—mantan kekasih Andien—memintanya untuk pergi dari sisinya. Setelah apa yang mereka lalui bersama, tanpa kejelasan Ray memutuskan hubungan itu.
Sekarang di sinilah Andien berada. Di tempat yang sebenarnya tidak ingin ia datangi lagi. Namun, apa yang diceritakan Ary sekali lagi membuatnya sakit. Andien baru mengetahui bahwa Ray menginginkan dirinya pergi hanya karena ia sakit. Saat ini, Ray sudah tiada untuk selamanya.
Ucapan Ary masih saja terngiang dalam ingatannya. Segala kepedihan dan kehilangan yang Andien rasakan untuk kedua kalinya ini melangkahkan kakinya ke sebuah pantai, tempat dimana dulu dia dan Ray sering kunjungi.
Semua seolah berputar kembali layaknya cerita film. Semua menjelma menjadi rangkaian kenangan penuh makna hingga akhirnya memunculkan satu kerinduan yang teramat dalam hanya kepadanya.
Sepotong Senja, itulah judul penggalan kisah di atas. Andi F. Yahya—penulis kisah itu—menceritakan kisah Andien dan Ray dengan begitu singkat, namun mengena di hati. Alur ceritanya membuat kita menjadi terharu saat membacanya.
Cinta memang mampu memberikan kita banyak efek. Bahagia, sedih, kecewa, marah, dan sebagainya. Cerita tentang cinta begitu banyak menginspirasi kita. Begitu pula dengan buku Empat Musim Cinta yang diterbitkan oleh GagasMedia. Buku ini bercerita tentang mereka yang merasakan cinta. Sejumlah penulis ternama, seperti Adhitya Mulya, Andi F. Yahya, Okke ‘Sepatumerah’, Hotma Juniarti, Andi Fauziah Yahya, Rizky Pandu Permana, S.A.Z Al-Fansyour, dan Veronika Kusuma Wijayanti menuangkan kisahnya akan cinta dalam buku ini.
Berbagai macam efek bisa kamu rasakan saat membaca buku ini. Mengharukan, mendebarkan, mengejutkan, dan menyenangkan. Begitulah cinta, mampu membuat semua orang terlena karenanya.
No comments:
Post a Comment