Pemerintah di kota Flensburg mengatakan bahwa perempuan yang tak diidentifikasi namanya tersebut mengaku membunuh dua bayinya yang jasadnya ditemukan di tempat daur-ulang kertas dan parkiran mobil pada Maret 2006 dan Maret 2007.
Saat pemeriksaan, ia juga kemudian mengaku membunuh tiga lagi bayinya dan menyimpan jenazahnya di ruang bawah tanah dalam kasus yang belum diketahui sebelumnya, menurut polisi dan jaksa dalam konferensi pers gabungan.
Aparat mengatakan bahwa autopsi tidak menemukan indikasi penyebab atau waktu tepat kematian bayi-bayi tersebut.
"Penting untuk menegaskan bahwa tidak ada orang lain yang terlibat dalam aksi-aksi ini," kata juru bicara polisi Dirk Czarnetzki pada reporter.
"Tak ada yang mengetahui soal kehamilan atau kelahiran anak-anak ini," ujar dia.
Perempuan yang kini berada dalam tahanan sudah menikah dan memiliki dua anak usia 8 dan 10.
Sang suami tak berniat menambah anggota keluarga mereka, kata jaksa penuntut Ulrike Stahlmann-Liebelt.
"Si istri khawatir suaminya akan meninggalkan dia jika tahu soal (kelahiran lain) karena dia tidak mau punya anak lagi," kata Stahlmann-Liebelt. "Dia merasa tak tahu harus ke mana lagi. Dia tak pernah terpikir kontrasepsi dan sudah beberapa tahun terakhir tak pernah ke ginekolog."
Suami tersangka yang menerima konseling digambarkan "sangat putus asa". Ia bilang ke polisi tidak tahu sama sekali soal kehamilan-kehamilan tersebut.
Si tersangka berhasil menutupi kehamilannya dengan "menutup diri dan memakai pakaian longgar", tambah jaksa penuntut. "Dua anak dilahirkan di rumah, tiga lainnya di hutan."
Stahlmann-Liebelt mengatakan bahwa penyelidikan kini berada dalam tahap awal dan belum bisa memperkirakan hukuman yang akan dijatuhkan.
Pihak berwajib sudah melakukan tes saliva pada "ratusan perempuan di area tersebut" setelah dua jasad tersebut ditemukan pada 2006 dan 2007.
Tersangka diminta untuk memberi tes saliva pada Selasa dan ia menyerahkan diri sendiri tak lama sesudahnya, kata Czarnetzki.
Keluarga tersebut sama sekali tak istimewa dan tidak mendapat perhatian khusus dari dinas layanan sosial.
Pembunuhan bayi bukanlah kejahatan unik di Jerman, beberapa kasus terkenal menjadi berita utama tahun ini.
Pada bulan Maret, perempuan usia 33 dihukum 13 tahun setelah dituduh membunuh tiga bayinya sesaat setelah kelahirannya.
Polisi juga kini sedang menyelidiki ibu dari tiga bayi yang ditemukan tewas April, menurut si ibu anak-anaknya lahir dalam keadaan meninggal.
Meski begitu kasus ini adalah yang terburuk di Jerman sejak 2005, saat seorang perempuan dihukum 15 tahun penjara karena membunuh 8 bayinya yang baru lahir.
Dalam kasus tersebut, jasad bayi ditemukan di ember dan pot bunga saat pembersihan garasi di rumah tempat si perempuan tinggal bersama suaminya, dan dalam kolam ikan tua di rumah orangtuanya.
Perempuan tersebut juga dikenai tuduhan pembunuhan bayi ke-9, lahir pada 1988, namun pengadilan memutuskan bahwa waktu untuk menuntut pembunuhan tersebut sudah terlewati.
sumber : yahoo.news
No comments:
Post a Comment